Spanyol vs Perancis: Memulihkan Reputasi

Sabtu, 23 Juni 2012 08:19

Pemain Perancis Franck Ribery saat menghadapi Ukraina pada babak penyisihan grup di Donbass Arena, Donetsk, (15/6/2012).

LAGA perempatfinal melawan Spanyol seperti menempatkan Perancis di arena lebih berat setelah rentetan 23 pertandingan tak terkalahkan sejak Piala Dunia 2010 terputus, akibat dikalahkan Swedia 0-2, Rabu (20). Sekarang pilihannya hanya satu, Perancis harus memulihkan kembali reputasinya yang ternoda di penutup Grup D Euro 2012 dengan berjuang mengalahkan juara Euro 2008 Spanyol.

Upaya Les Bleus membangun kembali harga diri sebagai salah satu kekuatan sepakbola Eropa, akan bergantung sukses tidaknya dua pemain penting yaitu Karim Benzema dan Franck Ribery.

Benzema termasuk bomber dingin yang sudah diakui kalibernya. Torehan 32 gol dari total 52 kali bermain di Real Madrid musim lalu menjadi bukti bahwa striker berusia 24 tahun ini patut diperhitungkan. Begitu pula rekannya yang membela Bayern Muenchen, Ribery, yang menjadi winger tersubur di klubnya dengan 16 gol
dari 46 partai musim lalu.

Tetapi masalahnya, kebiasaan tidak mudah panas di timnas, masih menghinggapi kedua pemain ini. Sampai pertandingan ketiga fase grup yang dilalui Benzema dan Ribery tidak jua menemukan sasarannya. Benzema yang disebut-sebut sebagai spesialis penentu kemenangan bagi Perancis, juga susah payah membuat gol.

Menghadapi Perancis adalah pertaruhan karena pelatih Laurent Blanc pun berharap banyak kepada kedua mesin gol ini. “Saya tidak akan memikirkan apakah bisa selalu mencetak gol saat bermain,” elak Benzema kepada Sports Illustrated. “Kadang saya tidak bisa membuat gol selama 10 pertandingan, kemudian berusaha terus dan bisa membuat gol terus 10 kali. Peluang itu akan datang ketika mendapatkan umpan.”

Sebutan The Dynamic Duo bagi Benzema-Ribery masih melekat kendati berada di posisi berbeda. Benzema tipikal striker murni dan Ribery beroperasi di sayap kiri namun bernaluri gol tinggi.

Tetapi Benzema hanya membuat tiga gol selama 15 kali perjalanan Perancis setahun terakhir. Dan di lima partai terakhir, tidak ada gol lahir dari kakinya.

Blanc membela kedua pemainnya itu dengan menegaskan bahwa kemenangan tim melawan Spanyol lebih penting. Ia bahkan menegaskan bahwa Perancis harus memberikan permainan spesial untuk mengalahkan La Furia Roja.

Perancis jelas menjadi underdog melawan Spanyol meski rekor pertemuan mereka di turnamen mayor tidak begitu buruk. Di lima pertemuan pada turnamen akbar, Perancis menang empat kali dan sekali seri. Terakhir, Perancis menang 3-1 atas Spanyol pada Piala Dunia 2006.

Karena itu Blanc harus realistis dengan memberikan kesempatan pemain lain bila mesin perang utamanya gagal meletus. “Mengecewakan karena kalah dari Swedia, dan kalau boleh memilih saya tidak akan menurunkan komposisi yang sama saat melawan Spanyol. Tetapi saya menilai sektor depan bukan area yang paling bermasalah, tetapi juga pertahanan,” ujar anggota timnas Perancis yang memenangi Euro 2000 ini.

“Sekarang Perancis harus realistis karena akan melawan salah satu tim terbaik di Eropa, dan mungkin di Dunia,” tegasnya. dey

Dre@ming Post______

sumber : tribun

Berita Terkait