Madrid - Perang kata-kata di luar sebuah pertandingan adalah hal biasa. Tapi, apa jadinya bila yang
berperang kata-kata adalah dua manajer dari dua tim yang paling berseteru di semifinal Liga Champions kali ini?
Sebelum pertandingan leg I semifinal, Josep Guardiola, mengkhawatirkan jika laga antara Real Madrid vs Barcelona akan dipimpin oleh Pedro Proenca. Apa sebabnya? Proenca adalah orang Portugal dan Guardiola khawatir keputusannya akan sedikit condong ke arah skuad Jose Mourinho--yang juga orang Portugal.
Pada akhirnya, laga di Santiago Bernabeu, Kamis (28/4/2011) dinihari WIB, tersebut akan dipimpin oleh Wolfgang Stark, seorang Jerman berusia 41 tahun yang sehari-harinya bekerja sebagai bankir. Tapi, Mourinho tetap
mengomentari pernyataan Guardiola sebelumnya.
"Saya tak tahu bahwa sekarang kita sudah sampai tahap mengomentari kewarganegaraan wasit. Saya belum pernah melihat ini sebelumnya," sindir Mourinho seperti dilansir Yahoosports.
Guardiola sepertinya terpancing oleh mulut nyinyir Mourinho. Dia tahu bahwa pelatih berjuluk The Special One itu memang gemar bermain psy-war di luar lapangan. Oleh karenanya, Guardiola balas memberikan sindiran.
"Dialah bos yang gemar melepaskan lontaran komentar, dia ahlinya dan saya tak bisa berkompetisi melawannya secara instan," ucapnya.
"Di luar lapangan, dia sudah mengalahkan saya. Saya memberikannya hadiah Liga Champions di luar lapangan ini, semoga dia membawanya pulang dan menikmatinya."
Panas? Pastinya. Laga El Clasico memang cenderung tidak pernah biasa-biasa saja. Mourinho dan Guardiola sendiri sebenarnya adalah orang dekat. Mereka pernah bekerjasama sebagai pemain dan asisten manajer El Barca beberapa tahun silam.
"Saya hanya ingin mengingatkannya bahwa kami pernah bekerjasama selama empat tahun," tukas Guardiola.

Sebelum pertandingan leg I semifinal, Josep Guardiola, mengkhawatirkan jika laga antara Real Madrid vs Barcelona akan dipimpin oleh Pedro Proenca. Apa sebabnya? Proenca adalah orang Portugal dan Guardiola khawatir keputusannya akan sedikit condong ke arah skuad Jose Mourinho--yang juga orang Portugal.
Pada akhirnya, laga di Santiago Bernabeu, Kamis (28/4/2011) dinihari WIB, tersebut akan dipimpin oleh Wolfgang Stark, seorang Jerman berusia 41 tahun yang sehari-harinya bekerja sebagai bankir. Tapi, Mourinho tetap
mengomentari pernyataan Guardiola sebelumnya.
"Saya tak tahu bahwa sekarang kita sudah sampai tahap mengomentari kewarganegaraan wasit. Saya belum pernah melihat ini sebelumnya," sindir Mourinho seperti dilansir Yahoosports.
Guardiola sepertinya terpancing oleh mulut nyinyir Mourinho. Dia tahu bahwa pelatih berjuluk The Special One itu memang gemar bermain psy-war di luar lapangan. Oleh karenanya, Guardiola balas memberikan sindiran.
"Dialah bos yang gemar melepaskan lontaran komentar, dia ahlinya dan saya tak bisa berkompetisi melawannya secara instan," ucapnya.
"Di luar lapangan, dia sudah mengalahkan saya. Saya memberikannya hadiah Liga Champions di luar lapangan ini, semoga dia membawanya pulang dan menikmatinya."
Panas? Pastinya. Laga El Clasico memang cenderung tidak pernah biasa-biasa saja. Mourinho dan Guardiola sendiri sebenarnya adalah orang dekat. Mereka pernah bekerjasama sebagai pemain dan asisten manajer El Barca beberapa tahun silam.
"Saya hanya ingin mengingatkannya bahwa kami pernah bekerjasama selama empat tahun," tukas Guardiola.
sumber : detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar