Waduh, Brendan Rodgers Ketahuan Ngintip Dada ...

Manajer Liverpool, Brendan Rodgers jadi bahan olok-olok para penggemar The Reds setelah tertangkap kamera sedang mengintip bagian Baca Lagi ...

Buffon Jengkel Gawangnya Jebol di Menit Akhir

WARSAWA - Gianluigi Buffon marah besar setelah Jerman bisa memperkecil skor jadi 2-1 di semifinal Euro 2012 di National Stadium, Jumat (29/06/12) dini Baca Lagi ...

Lahm: Kekalahan yang Pahit

WARSAWA - Jerman resmi kalah 1-2 dari Italia di semifinal Euro 2012, Kamis atau Jumat (29/6/2012). Apa yang dirasakan kapten Philipp Lahm Baca Lagi ...

Jogi, Ke Mana "Sentuhan Emasmu"?

WARSAWA - Lima belas pertandingan Jerman menorehkan kemenangan beruntun itu sekaligus memecahkan rekor dunia. Joachim "Jogi" Loew dipuja Baca Lagi ...

Lomba Renang dengan Sang Kekasih, Ronaldo Tak...

Tak ada pemain mana pun yang menyukai sebuah kekalahan. Begitu pun yang ditegaskan bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo. Pemain asal Baca Lagi ...

PSSI Diibaratkan Membakar Lumbung

Minggu, 11 September 2011 | 19:59

SURABAYA - Karut-marut dalam penangangan Liga Profesional dinilai sebagai langkah mundur PSSI. Sebab, format kompetisi yang dirancang PSSI sekarang tidak lebih baik, tetapi malah tidak keruan.

Kritik itu ditembakkan mantan Pelatih Persebaya Surabaya, Andy Slamet, di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (11/9/2011).

Ia mencontohkan adanya rencana membagi kompetisi dalam dua wilayah. Itu jelas langkah mundur karena pola itu sudah dilakukan beberapa tahun lalu. Karena dianggap tidak bagus, lantas dihapus. "Lho, kok, sekarang mau dipakai lagi," katanya.

Contoh lain tentang penentuan suatu klub masuk Level 1 dan Level 2 Liga Profesional yang tidak jelas standarnya. Coba lihat, Persida Dafonsoro yang sudah berdarah-darah masuk Liga Super Indonesia tiba-tiba
diturunkan ke Level 2 hanya karena alasan stadion. Sementara Persikasi Bekasi dan Percap Cilacap yang tidak jelas tiba-tiba masuk nominasi Level 1, katanya.

Menurut dia, sebenarnya format kompetisi zaman PSSI Nurdin Halid sudah bagus dan itu bisa dipertahankan. Kalau ada yang kurang, disempurnakan. "Kacaunya kompetisi zaman Nurdin Halid itu kan ulah oknum-oknum tertentu. Nah, kalau mau memperbaiki kompetisi, oknum-oknum ini saja jangan dipakai lagi. Jangan mengubah kompetisinya. Ibaratnya PSSI itu membakar lumbung hanya untuk membunuh satu dua ekor tikus," katanya.

Untuk itulah, dia menyarankan PSSI bicara dengan klub dan Komite Eksekutif PSSI. Jangan berlagak bisa sendiri.

sumber : kompas

Berita Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Terkini

free counters